Wednesday, October 27, 2010

SA'AD BIN ROBIE'






(Hari Uhud beberapa saat setelah kekalahan terjadi atas pasukan islam)


Diantara tubuh yang bergelimpangan. Darah merah segar mengalir dari luka-luka akibat sayatan pedang atau tusukan panah. Wajah-wajah sahabat yang selamat terlihat kecewa dan terluka.
Nabi Muhammad SAW duduk dengan luka parah di dahinya sementara dua giginya tanggal akibat pukulan seorang tentara musuh. Tiba-tiba ingatan tentang seseorang membuatnya berdiri dan berujar lantang:
"Wahai sahabatku sekalian! Adakah seseorang mau mencarikan untukku Sa’ad bin Robie’ masih hidupkah ia ataukah sudah tiada?"
Berdiri seorang sahabat anshor :
"Aku akan melakukannya untukmu, ya RosulAllah.."
Diapun segera menelusuri tubuh-tubuh yang bergeletakan di tanah pegunungan Uhud. Bau amis darah tercium disana sini. Dibaliknya beberapa tubuh yang tengkurap dan berusaha mengenali wajah mereka sebab darah dan tanah yang bercampur jadi satu membuat sebagian wajah tak mampu lagi dikenali.
Dia mendapati Sa’ad bin Robie’ diantara mereka dan panah menancap di dadanya. Dipegangnya pergelangan tangannya untuk merasakan denyut nadi dan dia merasakan masih ada sisa nafas yang tersisa.
"Kawan, aku diperintahkan RosulAllah Muhammad SAW untuk melihat keadaanmu masih hidupkah engkau ataukah telah mati?"
Mendengar nama Rosul disebut, mata Sa’ad mengerjap dan lirih diucapkan kata-kata ini:
"Aku akan segera mati. Namun sampaikan salamku kepada RosulAllah katakan padanya: Semoga Allah membalas beliau dengan sebaik-sebaik balasan yang diberikanNya untuk seorang nabi atas kebaikan dan pengorbanan kepada umatnya."
Ditahannya rasa sakit sambil memegang dadanya dan dengan susah payah ia berujar kembali:
"Dan sampaikan pula salamku kepada seluruh umat ini katakan kepada mereka bahwa  Sa’ad bin Robie’ berpesan: Jangan pernah kalian biarkan sesuatu terjadi kepada RosulAllah SAW sementara kalian masih memiliki mata yang mampu berkedip."
Dan tewaslah Sa’ad sesudah mengucapkan kalimat itu
Sahabat anshor itupun segera menyampaikan keadaan dan perkataan Sa’ad kepada RosulAllah. Beliau terdiam sejenak lantas mendoakan Sa’ad:
"Ya Allah.. Sayangilah dia.. Karena dia selalu memberi nasehat dan mengajak umat kepada kebaikan hidup dan matinya.."
(Kawan.. membaca kisah ini ada yang bergerak dihatiku, rasanya seperti dihadapkan pada sebuah cermin dan diminta berkaca tentang kesungguhan.. Sudahkah ia ada dalam hati kita?)




3 comments: