Seseorang di majelisku beberapa hari yang lalu bertanya tentang was-was dan cara untuk menyembuhkannya. Yang dia maksud dengan was-was adalah adanya bisikan-bisikan disaat dia melaksanakan sebuah ibadah. Bisikan itu mengatakan bahwa apa yang dilakukan tidaklah sempurna atau malah tidak sah atau membuatnya ragu apakah dia sudah melakukannnya atau belum? Misalnya disaat dia telah hampir selesai berwudhu dia ragu-ragu apakah wudhunya itu sudah diawali dengan niat atau belum, dan untuk meyakinkan dirinya, seringkali dia mengulang kembali wudhunya sehingga untuk sekedar berwudhu dia membutuhkan waktu berpuluh menit lamanya, demikian katanya.
Saya menjawab pertanyaan tersebut dengan menukil jawaban dari beberapa ulama. Saya juga ingat bahwa beberapa teman di pondok pesantren dulu banyak yang terganggu dengan penyakit ini dan tentu saja mengganggu orang lain pula. Lebih daripada itu penyakit satu ini obatnya tidak akan ditemui di apotek padahal membiarkannya berlarut menjadikan was-was semakin menguasai hati seseorang. Jadi kiranya perlu untuk saya tuliskan metode pengobatannya disini hingga jika ada diantara saudara-saudaraku yang membacanya merasa terkena penyakit ini dia tahu bagaimana menghadapinya, dan bagi yang lain diharapkan bisa belajar untuk mencegahnya. Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati?